Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar pertemuan dengan miliarder asal Amerika Serikat, Ray Dalio, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Pertemuan itu turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menyampaikan bahwa agenda utama membahas hasil kunjungan Presiden Prabowo ke markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York serta situasi geopolitik global terkini.
“Tadi pagi Bapak Presiden menerima Ray Dalio. Dalam pertemuan terbatas tersebut dibicarakan berbagai hal terkait kunjungan Presiden ke PBB dan juga perkembangan geopolitik global,” ujar Airlangga.
Selain isu internasional, Presiden Prabowo juga memaparkan program strategis yang tengah dijalankan pemerintahannya. Di antaranya adalah gerakan anti-korupsi, pengembangan 4 juta hektare kelapa sawit, serta pengelolaan sektor pertambangan strategis meliputi tembaga, timah, hingga mineral kritis.
Airlangga menekankan bahwa Prabowo memamerkan capaian ekonomi Indonesia dalam 11 bulan terakhir yang dinilai lebih stabil dibandingkan sejumlah negara lain.
Penghargaan untuk Ray Dalio
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga memberikan Bintang Tanda Jasa Utama Republik Indonesia kepada Ray Dalio sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya.
“Setelah berbincang, Bapak Presiden mengundang Ray Dalio makan siang, dan di akhir acara beliau menyematkan Bintang Tanda Jasa Utama sebagai bentuk penghargaan,” jelas Airlangga.
Ray Dalio sendiri bukan sosok asing bagi Indonesia. Pada 24 Maret 2025 lalu, ia resmi ditunjuk sebagai salah satu anggota dewan penasihat BPI Danantara, lembaga pengelola investasi strategis yang dibentuk pemerintah.
Dengan pertemuan ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjalin kerja sama dengan investor global sekaligus memperkuat posisi strategis di tengah dinamika ekonomi dan geopolitik dunia.(cf)
