Way Kanan,Lampung — Di jantung pemerintahan Kabupaten Waykanan, tepat di depan rumah dinas Bupati dan kantor DPRD, sebuah pemandangan kontras menyambut siapa pun yang melintas. Taman kota yang dahulu menjadi kebanggaan kini tampak muram, seolah ditinggalkan oleh pemiliknya.
Rumput liar merayap tak terkendali, bangku-bangku rusak membisu, dan fasilitas yang dulu memancarkan keceriaan kini lapuk dimakan waktu. Ironisnya, semua ini berdiri hanya sepelemparan batu dari kantor para pengambil kebijakan daerah—mereka yang seharusnya menjadi garda terdepan menjaga wajah kota.
“Dulu ramai, sekarang cuma bikin sedih. Pedagang rugi, pengunjung malas datang,” keluh seorang warga, menatap taman yang dulu menjadi tempat berkumpul dan bersantai.










