Beritanas.com – Rombongan kapal misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) diserang oleh tentara Israel pada Rabu malam, 1 Oktober 2025, sekitar pukul 20.30 waktu Gaza. Insiden ini menimpa puluhan aktivis dari berbagai negara yang hendak menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Dalam rombongan tersebut, terdapat delegasi Indonesia, Muhammad Husein atau Husein Gaza, yang sejak sebulan terakhir ikut dalam misi mulia ini. Kapal yang ditumpanginya, Summertime – Jong, berperan sebagai kapal observer (pengamat) yang bertugas memantau pergerakan kapal-kapal lain di barisan depan.
Husein menuturkan detik-detik mencekam saat rombongan dicegat Israel. Menyadari adanya ancaman, kapal yang ditumpanginya segera menjauh untuk menyelamatkan dokumen, rekaman, dan berkas-berkas penting yang telah mereka kumpulkan selama perjalanan.
“Kita bergerak menuju wilayah yang lebih aman, membawa dokumentasi serta berkas-berkas yang nantinya akan dijadikan barang bukti dalam upaya peradilan internasional,” ungkap Husein, Kamis (2/10).
Namun, tidak semua kapal berhasil menghindar. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak belasan tentara Israel bersenjata lengkap merangsek masuk ke salah satu kapal misi. CCTV kapal bahkan sempat dimatikan paksa agar pelanggaran HAM itu tak terekam. Aktivis yang berada di dalam kapal dipaksa berlutut sambil menodongkan tangan ke atas di bawah todongan senapan laras panjang.
Meski dicegah Israel, semangat para aktivis tidak padam. Husein menegaskan, misi kemanusiaan ini tidak akan berhenti sampai di sini.
“Kami akan kembali. Bersama gelombang yang lebih besar, kami akan terus berupaya menembus blokade Israel di Gaza,” tegasnya.
Insiden ini kembali menyoroti kekerasan Israel terhadap misi kemanusiaan internasional, sekaligus memperkuat desakan agar dunia internasional menindak tegas pelanggaran yang dilakukan di perairan Gaza.(cf)












