Jakarta — Langit Jakarta tampak cerah saat suara sirine dan derap langkah pasukan mulai terdengar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Selasa pagi (1/7/2025). Pagi itu, Indonesia menyaksikan sejarah hidup institusi Polri peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar megah, sarat makna, dan penuh pesan moral.
Presiden Prabowo Subianto bertindak sebagai Inspektur Upacara, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Upacara dimulai pukul 08.00 WIB dengan khidmat: bendera Merah Putih berkibar diiringi lagu Indonesia Raya, menyatukan ribuan jiwa dalam satu semangat: pengabdian untuk negeri.
Polri untuk Masyarakat: Transformasi dalam Aksi
Tahun ini, tema “Polri untuk Masyarakat” bukan sekadar slogan. Ia adalah panggilan hati — bahwa Polri hadir bukan di atas rakyat, tapi di tengah dan untuk rakyat. Parade defile menampilkan deretan satuan elit: dari pasukan Brimob, Densus 88, Polwan, hingga unit robotik canggih: robot humanoid dan anjing robot penjaga lambang bahwa Polri tak berhenti bertransformasi.
Presiden Prabowo, dengan kendaraan taktis Maung, memeriksa pasukan. Di barisannya: anggota TNI, Polri, pemuda, buruh, hingga organisasi kemasyarakatan menegaskan bahwa keamanan bangsa adalah kerja bersama, bukan milik satu lembaga semata.
“Polri harus hidup bersama rakyat. Jangan berlagak seperti pejabat negara kaya. Rasakan denyut nadi masyarakat,” tegas Presiden Prabowo dalam pidatonya, disambut tepuk tangan panjang dari peserta dan hadirin.
Tak Hanya Seremoni: Sentuhan Langsung untuk Rakyat
Lebih dari sekadar seremoni, peringatan ini juga menghadirkan layanan publik gratis: Samsat Keliling, perpanjangan STNK & SIM, pembuatan SKCK, hingga khitanan massal. Rakyat disambut, bukan sekadar diawasi. Bazar UMKM, lomba kreatif, dan doa lintas agama menggambarkan wajah Polri yang merangkul semua golongan.
Di tengah keramaian, suasana berubah haru ketika deretan mantan Presiden dan Wakil Presiden — seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, dan Ma’ruf Amin — turut hadir memberi penghormatan, mendampingi Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua MPR Ahmad Muzani.
Polri Menuju 100 Tahun: Membangun dengan Hati
Hari itu, Monas bukan hanya menjadi saksi barisan berseragam yang gagah. Ia menjadi saksi tekad baru Polri untuk menata wajah ke depan dari penegak hukum yang tegas, menjadi juga pelindung dan pengayom yang humanis.
Dengan segala perubahan, kritik, dan harapan yang menyertainya — Bhayangkara Indonesia tak berjalan sendiri. Ia ditemani rakyatnya.
Dan hari itu, Indonesia melihatnya dengan lebih dari sekadar mata. Tapi dengan percaya.
