Berita

PGRI Way Kanan Serukan Persatuan dan Kedamaian: Guru Diminta Jadi Penebar Nilai Positif

Candrika Fathya
2550
×

PGRI Way Kanan Serukan Persatuan dan Kedamaian: Guru Diminta Jadi Penebar Nilai Positif

Share this article

Way Kanan, Lampung — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Way Kanan menyatakan sikapnya sejalan dengan Pengurus Besar (PB) PGRI terkait kondisi bangsa dan negara terkini. Ketua PGRI Kabupaten Way Kanan, Machiavelli Herman Tarmizi, S.STP., M.Si., menyerukan kepada seluruh guru, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk menjaga semangat persatuan, kedamaian, serta tetap fokus pada tugas utama sebagai pendidik generasi bangsa.

“Kami mengajak seluruh anggota PGRI di Way Kanan untuk terus menjalankan tugas mulia mengajar, mendidik, dan melayani peserta didik dengan penuh perhatian, kasih sayang, serta menghormati perbedaan. Mari kita ciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan harmonis bagi generasi penerus bangsa,” ujar Machiavelli Herman Tarmizi.

Tak hanya di ruang kelas, PGRI Way Kanan juga mendorong para guru agar aktif berperan di ruang digital. Media sosial, menurutnya, seharusnya menjadi sarana edukasi, inspirasi, dan pemersatu bangsa.
“Konten positif yang disebarkan guru di media sosial akan membantu memperkuat persatuan, menyerukan kedamaian, dan membangun optimisme di tengah masyarakat,” tambahnya.

PGRI Way Kanan juga menyampaikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa dengan adil, bijaksana, serta menghormati semua pihak.

Pernyataan ini sejalan dengan sikap PB PGRI yang sebelumnya menegaskan dukungan moral kepada mahasiswa dan elemen masyarakat yang berjuang untuk masa depan bangsa yang lebih baik. PB PGRI juga mengajak seluruh guru dan tenaga kependidikan di Indonesia untuk menjaga persatuan, kesatuan, perdamaian, dan kondusivitas di tengah masyarakat.

Dengan sikap ini, PGRI Way Kanan berharap para guru dapat menjadi teladan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di ruang publik, sebagai penjaga nilai-nilai kebangsaan dan penguat harmoni sosial.(**)