Makkah, – Antrean panjang tampak di Hotel 908 Makkah saat jamaah haji asal Aceh menerima pencairan dana wakaf dari Baitul Asyi. Bantuan senilai 2.000 riyal (sekitar Rp 8,6 juta) ini menjadi momen yang membahagiakan dan penuh makna bagi para jamaah.
“Alhamdulillah senang sekali, Pak,” ujar Nazariah (53) dari Kloter Banda Aceh 04 saat ditemui oleh Media Center Haji. Ia mengungkapkan dana wakaf tersebut akan digunakan untuk membayar dam, membeli hewan kurban, serta oleh-oleh jika ada sisa.
Dana Baitul Asyi merupakan warisan ulama dan saudagar Aceh sejak abad ke-19, yang diberikan secara rutin kepada jamaah haji Aceh setiap musim haji. Untuk menerima dana ini, jamaah wajib membawa kupon yang telah dibagikan sejak di Banda Aceh.
Hal serupa juga dirasakan oleh Etek Iyah (63). Ia menyatakan bahwa dana ini sangat membantu kebutuhan selama di Tanah Suci. “Waktu di bandara dipesankan agar kupon ini jangan hilang,” ujarnya.
Selain dana wakaf Baitul Asyi, jamaah haji Aceh juga menerima bantuan dana hidup Rp 3 juta dari pemerintah daerah sebelum berangkat. Total bantuan yang diterima jamaah pun mencapai hampir Rp 12 juta.
Proses pencairan dana berlangsung tertib. Jamaah dipanggil satu per satu berdasarkan nomor antrean oleh petugas haji. Bantuan diberikan langsung oleh pengurus wakaf, Syeikh Abdul Latif M. Baltho, dalam bentuk empat lembar uang pecahan 500 riyal.
