Olahraga

FIFA Tak Jatuhkan Sanksi! Isu Naturalisasi Malaysia Cuma Rumor, Pemain Tetap Sah Tampil

Candrika Fathya
×

FIFA Tak Jatuhkan Sanksi! Isu Naturalisasi Malaysia Cuma Rumor, Pemain Tetap Sah Tampil

Share this article

Kuala Lumpur – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tengah menjadi sorotan setelah beredar isu sanksi berat dari FIFA terkait proses naturalisasi pemain keturunan. Namun, hingga kini tidak ada pernyataan resmi dari FIFA maupun AFC yang membenarkan rumor tersebut.

Sejumlah media menyebut FAM mendapat teguran keras dalam konferensi pers FIFA di Jenewa, bahkan AFC disebut mempertanyakan legalitas proses naturalisasi Malaysia. Isu ini mencuat seiring keikutsertaan pemain asal Argentina, Facundo Garces, dalam skuat Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027.

Kasus Facundo Garces Jadi Sorotan

Facundo Garces, bek asal klub Spanyol Deportivo Alavés, menuai kontroversi karena disebut tak memiliki garis keturunan Malaysia yang jelas. Menurut aturan FIFA, pemain yang dinaturalisasi harus memiliki:

  • Domisili di negara tujuan minimal 5 tahun (setelah usia 18 tahun), atau
  • Garis keturunan langsung hingga kakek/nenek dari negara tersebut.

Namun, Garces disebut belum pernah tinggal lama di Malaysia dan klaim darah keturunannya belum diverifikasi publik secara transparan.

Belajar dari Kasus Timor Leste

Publik pun mengingat skandal serupa yang menimpa Timor Leste pada 2017, ketika mereka dijatuhi sanksi larangan tampil karena menurunkan 9 pemain naturalisasi ilegal. FAM pun ditakutkan mengalami nasib yang sama jika terbukti melanggar.

Fakta Sebenarnya: FIFA Sudah Setujui Pemain Naturalisasi Malaysia

Hingga saat ini, FIFA dan AFC belum mengeluarkan sanksi apa pun terhadap FAM. Bahkan, laporan resmi menyebut FIFA telah mensahkan lima pemain naturalisasi untuk Malaysia:

  • Facundo Garces
  • Irazabal
  • Machuca
  • Figueiredo
  • Holgado

Kelima pemain tersebut dinyatakan sah tampil membela Harimau Malaya dalam ajang resmi. Artinya, tidak ada pelanggaran administratif atau dokumen yang ditemukan oleh otoritas sepak bola dunia.