NasionalUmum

Dapur MBG di Makasar Berhenti, Diduga Pangkas Uang Makan Jadi Rp.6.500 Per Porsi

Candrika Fathya
3838
×

Dapur MBG di Makasar Berhenti, Diduga Pangkas Uang Makan Jadi Rp.6.500 Per Porsi

Share this article

Makasar – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panakkukang 02 di Makassar, Sulawesi Selatan, resmi berhenti beroperasi. Penutupan ini berdampak langsung pada ratusan siswa yang kehilangan akses program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta puluhan pekerja dapur yang harus kehilangan mata pencaharian.

Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Arifin Gassing, menyebut penyebab utama terhentinya layanan MBG di dapur tersebut adalah kebijakan pemangkasan anggaran per porsi makanan menjadi Rp6.500. Padahal, menurutnya, angka tersebut tidak sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya tidak mengerti kenapa harus Rp6.500. Padahal jelas petunjuk Presiden lebih besar dari itu,” kata Arifin, Senin (29/9).

Kepala UPT SPF SD Negeri Tamamaung 1, Basora, mengungkapkan bahwa sebanyak 383 siswanya kini tak lagi mendapatkan jatah makan gratis.

“Kalau datang kita terima, tidak datang mau bagaimana lagi. Kami berharap ke depan kebijakan ini lebih terarah,” ujarnya.

Basora menambahkan, masalah serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Pada Agustus lalu, penyaluran MBG juga sempat vakum selama dua pekan sehingga pihak sekolah terpaksa meminta siswa membawa bekal dari rumah.

Hal senada disampaikan Kepala UPT SPF SD Negeri Karuwisi 2, Fatmasanra. Ia menegaskan dapur MBG Panakkukang diberhentikan berdasarkan surat resmi dari BGN.

“Ini menjadi pertanyaan, mengapa ada arahan pemberhentian sementara, padahal program MBG merupakan ketentuan dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Tak hanya siswa, penutupan dapur juga memukul pekerja MBG.

“Banyak dari kami hanya bergantung pada kegiatan MBG untuk menghidupi keluarga,” keluh Nurul Istiqomah, salah satu pekerja dapur.(cd)